Jakarta, WK - Juru bicara Persaudaraan Alumni ( PA ) 212 Habib Chaidir Bamukmin mengatakan, keberadaan Presidium Alumni 212 tidak di akui alias ilegal.
"Presidium Alumni 212 itu tidak ada lagi dan keberadaannya ilagal, setelah di ganti berdasarkan Munas Ulama yang berganti dengan Persaudaraan Alumni 212," kata Habib Novel kepada NNC, Sabtu 4 Agustus 2018.
Karenanya, Habib Novel menegaskan, apapun yang disampaikan oleh Presidium Alumni 212 termasuk soal Pilpres 2019, di luar tanggung jawab PA 212. → Agen Bola ←
Hal itu disampaikan Habib Novel menanggapi pernyataan Presidium Alumni 212 yang mengaku kecewa dan mensinyalir ada rekayasa soal nama capres-cawapres untuk Pilpres 2019 yang direkomendasikan lewat hasil hasil Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) beberapa waktu lalu.
"Kami duga kuat adalah upaya adu domba dan memecah belah diantara para Alumni 212, dan kami tidak bertanggung jawab atas tindak tandukPresidium Alumni 212 itu," tegas Habib Novel.
Alasan tokoh Front Pembela Islam ( FPI ) ini menduga Presidium Alumni 212 berupaya adu domba Alumni 212, karena hasil hasil Ijtima Ulama GNPF-U sudah dikoordinasikan dan disetujui oleh Pembina PA 212 Habib Rizieq Shihab.
" Presidium Alumni 212 tidak pernah ada komunikasi dengan HRS karena HRS tidak pernah mengakui adanya Presidium Alumni 212 karena memang penghianatan yang tidak patuh satu komando, dan memang kami duga justru ada kepentingan politik yang ditunggangi oleh lawan," tegasnya.
Sebelumnya, Presidium Alumni 212 menduga ada rekayasa soal nama capres-cawapres yang direkomendasikan lewat hasil Ijtima Ulama GNPF-U, sebab tidak ada Habib Rizieq Shihab, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
"Kami tidak puas, pilihan kami tidak terwakili oleh nama-nama yang diputuskan oleh ijtima ulama," kata juru bicara Presidium Alumni 212 Aminuddin dalam jumpa pers persnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 3 Agustus 2018.
Padahal, lanjut Aminuddin, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada Mei lalu, nama-nama yang disepakati bakal direkomedasikan sebagai capres-cawapares, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Yusril dan Habib Rizieq.
“Sebab, rekomendasi yang dihasilkan Ijtimak GNPF Ulama itu tak sesuai dengan hasil Rakornas PA 212 pada Mei 2018. Padahal, ulama yang mengikuti Ijtima itu sebagian besar ikut dalam Rakornas,” tegas Aminuddin.
Namun hasil Ijtima Ulama GNPF-U yang digelar di Slipi, Jakarta Barat, pada 27-29 Agustus, justru merekomendasikan dua nama untuk dijadikan cawapres Prabowo Subianto, yakni Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
"Saya menganggapnya, jangan-jangan ini setingan. Padahal, seharusnya, Ijtimak GNPF Ulama itu hanya menguatkan hasil Rakornas PA 212,” ungkap Aminuddin.
Sumber Terpercaya: NetralNews.com
Selamat Datang di www.BolaMas88,com
Kami sedang mengadakan Event New Member dengan cara yang sangat mudah saja, tanpa Like&Share anda semua bisa mendapat Bonus Freebet dan Bonus Deposit dari BolaMas88 dengan cara Daftar menjadi Member baru kami dan Melakukan Deposit , maka akan langsung diberikan Bonus Freebet nya Rp.10.000,- dan Bonus Deposit Sebesar 5% dari Deposit Anda maka akan langsung masuk ke dalam User ID nya anda semua → Judi Bola ←
Menyediakan Banyak Jenis Permainan
- SportBook
- Live Casino
- Togel
- Tangkas
- Keno
- PlayTech
- Poker-QQ
Bonus yang akan kami berikan untuk anda semua
- Bonus Rollingan Casino 0,8%
- Bonus Refferensi 2,5%
- Bonus Cash Back Up To 15%
- Bonus Deposit 5%
- Freebet New Member Rp.10.000
Bonus Bonus ini akan kami berikan untuk anda semua, maka dari itu langsung saja daftar saja dan Claim Bonus Bonus ini semua, kami tunggu Kehadiran anda semua di Live Chat di www.BolaMas88,com
Ayo tunggu apa lagi ini adalah saat saat yang tepat untuk anda semua mendapatkan Bonus Freebet dengan cara yang mudah saja, anda tinggal Claim dan langsung bisa Betting di Semua permainan kami. Silahkan bergabung dan Raih semua Bonus Bonus yang akan kami berikan untuk anda semua.
NB: Syarat Dan Ketentuan Berlaku
Terima Kasih.
No comments:
Post a Comment