Bertita Viral - Jakarta, Pengamat Politik Arbi Sanit Berpendapat, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia ( GNPF - MUI ) memanfaatkan momen lebaran untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Agen Bola
Menurut Arbi, sterategi GNPF - MUI itu berhasil, lantaran dalam momen lebaran Presiden Jokowi tidak mungkin menolak siapapun yang datang bersilaturahmi ke Istana saat menggelar open house.
"Sebenarnya kalau melalui prosedur biasa, mungkin aja gk terima itu. Tapi itu kan di gunakannya dalam silaturahmi lebaran. Gak mungkin orang datang silaturahmi di tolak Jokowi. Ini strategi yang mereka pakai," Kata Arbi Sanit, Jumat 30 Juni 2017.
Selain itu Arbi menduga, GNPF - MUI ingin bertemu Jokowi juga sebagai upaya agar menyelamatkan Ketua Dewan Pembina GNPF - MUI Habib Rizieq Shihab dari berbagai kasus yang menjeratnya.
"Mereka pakai cara silaturahmi lebaran buat bela Rizieq, ketemu presiden padahal gak ada urusannya. Ini kan politisasi lagi. Cuma apakah presiden akan dengar? Tidak segampang itu," ujar Arbi. Bandar Bola
Baca Juga:
Sebelumnya diberitakan, saat lebaran pertama, Minggu 25 Juni 2017, Presiden Joko Widodo menerima tujuh orang pimpinan GNPF - MUI di Istana Negara.
Ketua GNPF - MUI Bachtiar Nasir Bachtiar saat menggelar konferensi pers soal hasil pertemuan Tim 7 GNPF - MUI dan Presiden Jokowi beserta jajarannya mengatakan, tidak ada 'jilat menjilat' dalam pertemuan tersebut.
"Gak ada 'jilat-menjilat' atau dapat komisi. Karena kami cukup puas dan bahagia dengan hidup kami sekarang ini," tegas Bachtiar di AQL Islamic Centre, Tebet, Jakarta, Selasa 27 Juni 2017.
Selain itu, ia juga menampik bahwa pihaknya memohon agar dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jokowi di hari pertama Lebaran 1438 H.
"Dikesankan ada kata meminta ketemu ( Jokowi ), yang benar bukan meminta tetapi kami menggagas terjadinya dialog dengan presiden. Kata itu yang perlu kami garis bawahi," katanya. Judi Bola
Sumber Terpercaya: NetralNews.com
Baca Juga: